Hati adalah salah satu aspek manusia yang sulit untuk dikendalikan. Kita sering melihat orang-orang yang tampak ceria di pagi hari, namun berubah menjadi muram di sore hari, atau sebaliknya. Hal ini mencerminkan keberadaan manusia sebagai makhluk yang rentan terhadap perubahan emosi. Namun, dalam pandangan Islam, bagaimana seseorang menangani perasaan gelisah dan sedih adalah yang membedakan antara iman dan ketidakiman.
Sebagai orang yang beriman kepada Allah dan segala ketetapan-Nya, kesedihan adalah salah satu fase di mana Allah membuka pintu ampunan. Sebagaimana yang diajarkan dalam sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Seorang Muslim tidak pernah ditimpa kelelahan, kepenatan, kecemasan, kesedihan, atau rasa sakit, bahkan duri yang menusuk kulitnya, melainkan Allah ‘Azza Wajalla akan mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Bukhari no. 5641)
Dalam zaman yang penuh tantangan seperti sekarang, banyak pemuda Muslim menghadapi kesedihan dan kecemasan. Mereka harus mencari solusi dalam ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Para ulama salaf juga menekankan pentingnya berpaling kepada Allah dalam saat-saat sulit. Mereka mengatakan:
“Aku heran kepada orang yang merasa tertekan dan tidak berpaling kepada firman Allah Ta’ala: ‘Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang zalim.’ Sesungguhnya, dalam ayat ini, Allah ‘Azza Wajalla mengakhiri dengan janji-Nya: ‘Kami akan mengabulkan doanya dan menyelamatkannya dari kesusahan.’ Ayat ini bukan hanya untuk Nabi Yunus ‘alaihis salam, tetapi untuk semua orang yang beriman kapan pun dan di mana pun, jika mereka berzikir dengan zikir tersebut.”
Ketika orang yang beriman dihadapkan pada kesedihan dan kecemasan, mereka mendekatkan diri kepada Rabb mereka. Hanya Allah yang mampu menghilangkan perasaan gelisah dalam hati manusia, seperti yang dinyatakan dalam firman-Nya:
“Kami sungguh tahu bahwa dadamu merasa sempit karena apa yang mereka katakan. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah salah seorang yang bersujud, dan sembahlah Tuhanmu sampai kepastian datang padamu.” (QS. Al-Hijr: 97-99)
Berdoa adalah salah satu cara yang diajarkan oleh agama Islam untuk menghilangkan kegelisahan dalam hati seseorang. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan beberapa doa yang dapat membantu mengatasi perasaan sedih dan cemas.
Doa Pertama: Berlindung dari Kesedihan
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa berikut:
اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بكَ مِنَ الهَمِّ والحَزَنِ، والعَجْزِ والكَسَلِ، والجُبْنِ والبُخْلِ، وضَلَعِ الدَّيْنِ، وغَلَبَةِ الرِّجالِ
“Allahumma inni a’udzu bika minal-hammi wal-hazan, wal-‘ajzi wal-kasal, wal-jubni wal-bukhl, wadhala’id-dain, waghalabatir-rijal.“
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kecemasan, rasa lemah dan malas, rasa takut dan pelit, terjerat hutang, dan direndahkan oleh manusia.” (HR. Bukhari no. 6369)
Doa Kedua: Memohon Rahmat Allah
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan doa berikut:
لا إله إلا الله العظيم الحليم، لا إله إلا الله رب العرش العظيم، لا إله إلا الله رب السماوات ورب الأرض رب العرش الكريم)، ويقول أيضاً: (اللهم رحمتك أرجو، فلا تكلني إلى نفسي طرفة عين، وأصلح لي شأني كله لا إله إلا أنت
“La ilaha illallahu al-‘adzim al-halim. La ilaha illallahu rabbul ‘arsyil adzim. La ilaha illallahu rabbus samawati wal-ardhi wa rabbul-‘arsyil-kariim.“
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Agung di atas ‘Arsy. Tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi, Tuhan yang Maha Mulia.”
Doa Ketika Masalah Sangat Berat
Ketika masalah yang dihadapi sangat berat, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa berikut:
“Allahumma rahmataka arju, fala takilni ila nafsi tharfata ‘ain, wa ashlih liy sya’niy kullahu. La ilaha illa anta.“
Artinya: “Ya Allah, aku berharap kepada rahmat-Mu, janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sekejap mata. Perbaikilah segala urusanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau.“
Membaca Al-Qur’an juga merupakan salah satu cara yang dianjurkan dalam Islam untuk mengatasi kesedihan. Allah memperingatkan bahwa jika seseorang berpaling dari-Nya, maka hidupnya akan menjadi sempit. Firman Allah:
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124)
Begitu juga dalam firman-Nya:
“Dan apa saja musibah yang menimpamu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah mengampuni sebagian besar dosamu.” (QS. Asy-Syura: 30)
Selain berdoa dan membaca Al-Qur’an, beriman kepada ketetapan Allah dan menghindari berandai-andai berlebihan juga penting. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melarang umatnya untuk berandai-andai secara berlebihan, karena itu membuka pintu tipu daya setan.
Kesedihan adalah bagian dari hidup, dan setiap orang akan mengalaminya pada suatu saat. Namun, sebagai umat Islam, kita memiliki pedoman dan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengatasi perasaan gelisah dan sedih. Dengan menghadapi kesedihan dengan penuh iman dan ketaatan kepada Allah, kita dapat menemukan kedamaian dalam hati dan mengatasi cobaan hidup dengan lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu mengatasi gelisah dalam hati kita.