Penjelasan Doa yang Dibaca ketika Salat Jenazah |
Salat Jenazah adalah salah satu ibadah penting dalam Islam yang dilakukan untuk mendoakan dan menghormati mayit sebelum pemakaman. Dalam pelaksanaannya, terdapat dua doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang biasa dibaca ketika salat jenazah dan disebutkan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitab Bulughul Maram. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam penjelasan dan makna dari kedua doa tersebut.
Doa Pertama: “Ya Allah, Ampuni dan Lindungilah“
Doa pertama yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dibaca ketika salat jenazah adalah sebagai berikut:
صَلَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى جَنَازَةٍ، فَحَفِظْتُ مِنْ دُعَائِهِ وَهُوَ يَقُولُ: «اللهُمَّ، اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
“Allahumma, ighfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassil mudkhalahu, waghsilhu bilma’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathayakama naqqaits tsau-bal abyadha minad danasi, wa abdilhu daran khairan min darihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zawjan khairan min zawjihi, wa adkhilhul jannata wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzabin naar.“
Doa ini mengandung serangkaian permohonan dan harapan untuk mayit yang telah meninggal. Mari kita jelaskan makna dari setiap kalimat dalam doa ini:
1. “Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya“: Doa dimulai dengan permohonan ampunan bagi mayit. Ampunan dalam konteks ini berarti Allah menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan oleh mayit selama hidupnya.
2. “Rahmatilah dia“: Permohonan rahmat mengacu pada kebaikan, perlindungan, dan kemurahan hati Allah terhadap mayit. Ini mencakup berkah dan kebaikan yang Allah curahkan kepada mayit.
3. “Lindungilah dia“: Doa ini meminta perlindungan bagi mayit dari segala rasa sakit dan cobaan yang mungkin dihadapi di alam kubur.
4. “Maafkanlah dia“: Permohonan maaf mengacu pada pengampunan Allah terhadap kekurangan-kekurangan mayit dalam melaksanakan ketaatan selama hidupnya.
5. “Muliakanlah tempat kembalinya“: Permohonan ini mencakup harapan agar Allah memuliakan tempat peristirahatan terakhir mayit, yaitu kuburnya, serta memberikan kedamaian dan keindahan di dalamnya.
6. “Lapangkan kuburnya“: Doa ini meminta agar Allah melapangkan kubur mayit, memberikan kenyamanan di dalamnya, dan membuka pintu surga bagi mayit.
7. “Bersihkanlah dia dengan air, salju, dan air yang sejuk“: Ini adalah kiasan untuk pembersihan yang lebih besar, yaitu membersihkan mayit dari dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan selama hidupnya.
8. “Bersihkanlah dia dari segala kesalahan“: Doa ini memohon agar mayit dibersihkan dari dampak buruk segala kesalahan dan maksiat yang mungkin dilakukannya.
9. “Sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran“: Perbandingan ini digunakan untuk menekankan seberapa sempurna dan tuntasnya pembersihan yang dimohonkan.
10. “Dan gantilah rumahnya (di dunia) dengan rumah yang lebih baik (di akhirat)“: Doa ini berharap agar Allah menggantikan rumah mayit di dunia dengan rumah yang lebih baik di akhirat, yaitu surga.
11. “Gantilah keluarganya (di dunia) dengan keluarga yang lebih baik (di akhirat)“: Ini mengacu pada perubahan yang lebih baik dalam hal keluarga mayit, baik dalam segi sifat maupun status sosial di akhirat.
12. “Dan pasangkan di dunia dengan yang lebih baik“: Doa ini berharap agar Allah memberikan pasangan yang lebih baik bagi mayit di dunia, entah itu berupa pasangan hidup yang lebih baik atau perubahan positif dalam sifat pasangan hidupnya.
13. “Masukkanlah dia ke dalam surga“: Ini adalah doa agar mayit diterima di surga dan diberikan tempat yang baik di sisi Allah.
14. “Lindungilah dia dari fitnah kubur dan azab neraka“: Permohonan perlindungan dari ujian dan azab yang mungkin dihadapi di alam kubur dan neraka.
Doa ini mencerminkan kerinduan umat Islam untuk melindungi dan menghormati mayit serta harapan akan ampunan, rahmat, dan kemurahan hati Allah terhadap mereka. Dengan membaca doa ini saat salat jenazah, umat Islam berharap agar mayit mendapatkan tempat yang mulia di akhirat dan terlindungi dari segala cobaan dan siksaan.
Doa Kedua: “Ya Allah, Ampuni dan Jangan Sesatkan Kami Setelah Kematiannya“
Doa kedua yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا، وَمَيِّتِنَا، وَصَغِيرِنَا، وَكَبِيرِنَا، وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا، وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإِسْلَامِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الإِيمَانِ، اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ، وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
“Allahumma, ighfir lihayyina wa mayyitina, wa shaghiirina wa kabiirina, wa dzakarina wa untsana, wa syahidina wa ghaibina. Allahumma, man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islam, wa man tawaffaitahu minna fatawaffahu ‘alal iman. Allahumma la tahrimna ajrahu wa la tudhillana ba’dahu.“
Doa ini juga penuh dengan makna dan harapan yang mendalam. Mari kita bahas setiap kalimat dalam doa ini:
1. “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang masih hidup di antara kami, dan yang telah mati“: Permohonan ampunan mencakup baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Ini menunjukkan pentingnya ampunan dan rahmat Allah bagi semua umat manusia.
2. “Anak kecil dan yang dewasa kami, laki-laki dan wanita kami, orang-orang yang hadir di antara kami dan yang tidak hadir“: Doa ini mencakup seluruh umat Islam tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kehadiran fisik. Semua umat diingatkan dalam doa ini.
3. “Ya Allah, siapa pun di antara kami yang Engkau hidupkan, maka hidupkanlah di atas Islam“: Permohonan agar mereka yang masih hidup dihidupkan dalam keadaan beriman dan taat kepada agama Islam.
4. “Dan siapa pun di antara kami yang Engkau wafatkan, maka wafatkanlah dalam keadaan iman“: Doa ini berharap agar yang telah meninggal diberikan kematian dalam keadaan beriman dan taat kepada Allah.
5. “Janganlah Engkau halangi kami dari mendapatkan pahalanya“: Permohonan agar pahala dari amal baik yang dilakukan oleh mayit, seperti pengurusan jenazah dan salat jenazah, tetap diterima oleh orang-orang yang masih hidup.
6. “Dan janganlah Engkau sesatkan kami setelah kematiannya“: Doa ini memohon agar Allah melindungi umat Islam dari godaan setan dan fitnah setelah kematian seorang individu.
Dengan membaca doa ini, umat Islam menegaskan harapan mereka agar Allah mengampuni dosa-dosa mayit, menjaga iman dan Islam dalam hidup mereka, serta melindungi mereka dari segala godaan yang dapat mengganggu keyakinan dan iman mereka setelah kematian.
Kesimpulan
Salat Jenazah adalah momen penting dalam kehidupan seorang Muslim di mana doa-doa khusus dibaca untuk mayit. Doa-doa ini mencerminkan harapan dan keyakinan dalam rahmat dan ampunan Allah. Dengan memahami makna dari setiap kalimat dalam doa-doa ini, kita dapat lebih mendalamkan makna dan keutamaan dari ibadah salat jenazah. Semoga Allah menerima doa-doa kita untuk mayit dan menjadikan mereka di antara orang-orang yang mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya. Aamiin.
Baca Juga: Kunci Pertolongan Allah Ta’ala Ketika dalam Kesulitan