Petugas penegak hukum patroli di sekitar area bandara di Makhachkala, Dagestan pada tanggal 30 Oktober 2023 [AFP]. |
Kebijakan Kriminal Kyiv membantu mengorganisir kerusuhan bandara terbaru, kata juru bicara urusan luar negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam sebuah pernyataan. Kerusuhan di Bandara Makhachkala adalah hasil dari campur tangan eksternal, dan Moskow mengklaim bahwa Ukraina memainkan peran utama dalam mengobarkan protes anti-Israel dan kekerasan berikutnya di bandara ini.
Baca Juga: Serangan Israel Tewaskan Lima Warga Palestina di Tepi Barat yang Diduduki
Ketegangan di Bandara Makhachkala
Ratusan orang menyerbu bandara utama Dagestan, tampaknya untuk memprotes kedatangan penerbangan dari Israel selama perang di Gaza pada hari Minggu. Kerumunan itu berhasil melewati keamanan, dan sebagian dari mereka bahkan berhasil mencapai landasan pacu bandara sebelum akhirnya dihalau oleh pasukan keamanan. Dalam kerusuhan ini, dua puluh orang terluka, termasuk sembilan petugas polisi, menurut Kementerian Dalam Negeri Rusia. Selanjutnya, polisi telah menangkap 60 “peserta aktif dalam kerusuhan” ini.
Peran Ukraina
Pemerintah Rusia menyalahkan Ukraina sebagai salah satu penyebab kerusuhan di bandara Dagestan. Mereka menyatakan bahwa “rezim Kyiv yang kriminal berperan langsung dan kunci dalam melaksanakan tindakan merusak terbaru ini.” Hal ini menjadi sorotan utama dalam retorika Rusia terkait insiden tersebut.
Peran Media Sosial dan Kanal Telegram
Gubernur Dagestan, Sergei Melikov, secara khusus menyalahkan saluran media sosial yang ia sebut dijalankan oleh “pengkhianat” yang bekerja dari Ukraina sebagai pemicu kerusuhan. Dia menyatakan bahwa kerusuhan tersebut dipicu oleh posting di platform media sosial Telegram dari saluran Utro Dagestan. Saluran ini, yang memiliki sekitar 60.000 pengikut, telah mengajak untuk berkumpul massal di bandara guna menghentikan penumpang “tidak diinginkan” yang datang dengan penerbangan terjadwal dari Israel.
Campur Tangan Asing dan Pemanfaatan Gambar Penderitaan di Gaza
Moskow juga menuduh aktor asing yang tidak disebutkan namanya dalam menghasut kerusuhan ini, dengan menggunakan gambar penderitaan manusia di Gaza untuk membangkitkan ketegangan. Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, “Peristiwa kemarin di bandara Makhachkala, sebagian besar merupakan hasil campur tangan eksternal.“
Tindakan Presiden Putin
Presiden Vladimir Putin akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia dan kepala badan intelijen untuk membahas “upaya Barat untuk menggunakan peristiwa di Timur Tengah untuk memecah belah masyarakat Rusia,” kata Peskov.
Reaksi dan Tanggapan
Sebuah kerumunan marah muncul di bandara Makhachkala pada malam Minggu setelah beredar kabar bahwa pesawat maskapai Red Wings dari Israel akan mendarat. Beberapa video media sosial memperlihatkan kerumunan yang merusak pintu kaca dan berlari di sepanjang bandara, beberapa di antaranya meneriakkan slogan anti-Yahudi. Di lapangan pendaratan, beberapa orang terlihat mengibarkan bendera Palestina dan memeriksa paspor penumpang yang tiba. Beberapa kanal Telegram lokal juga menunjukkan foto dan video puluhan orang yang menunggu di luar bandara tampaknya untuk menghentikan kendaraan. Kelompok lain berusaha untuk mengejat sebuah truk patroli. Seorang pengunjuk rasa terlihat dalam video memegang spanduk yang bertuliskan: “Pembunuh anak tidak punya tempat di Dagestan.“
Penumpang Israel diisolasi dan dijaga, menurut laporan media Israel yang mengutip pejabat keamanan Israel.
Pemerintah Rusia memperingatkan para pengunjuk rasa melalui Telegram “untuk tidak melanjutkan tindakan ilegal dan tidak mengganggu pekerjaan pegawai bandara.“
Pesan dari Mufti Tertinggi Dagestan
Mufti Tertinggi Dagestan, Sheikh Akhmad Afandi, mengatakan kepada warga bahwa meskipun dia memahami “kemarahan” mereka, masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan cara ini. Dia meminta warga untuk tidak melakukan unjuk rasa, melainkan bersabar dan tenang.
Kesimpulan
Insiden di Bandara Makhachkala adalah sebuah peristiwa yang mengguncang. Pihak Rusia menyalahkan Ukraina dan aktor asing yang tidak disebutkan namanya atas kerusuhan tersebut, sementara di sisi lain, kerumunan yang marah telah mengganggu operasional bandara tersebut. Semoga masalah ini dapat dipecahkan dengan damai, dan keamanan di wilayah tersebut dapat dipulihkan.
Sumber: Aljazeera.com