Dalam konteks konflik Israel-Hamas, pertanyaan muncul tentang apakah Mesir akan menerima pengungsi Palestina jika Israel mengusir mereka dari Gaza. Meskipun situasinya kompleks, para ahli percaya bahwa kemungkinan Mesir menerima 2,2 juta pengungsi Palestina dari Gaza adalah sangat rendah. Artikel ini akan menjelaskan alasan di balik ketidakmungkinan ini dan dampak politik serta keamanan yang mungkin timbul dari situasi tersebut.
Baca Juga: Kritik Internasional Terhadap Serangan Israel di Gaza
Kesulitan Menerima Pengungsi Palestina
Menurut Nancy Okail, presiden dan CEO Center for International Policy, Washington, DC, kemungkinan Mesir menerima pengungsi Palestina dari Gaza hanya sekitar 5 persen. Alasannya adalah biaya politik yang sangat tinggi yang dapat menimbulkan ketidakpuasan dalam negeri jika terjadi aliran pengungsi Palestina yang signifikan. Mesir telah menghadapi permasalahan domestik yang signifikan, dan kehadiran pengungsi Palestina dapat memicu protes dan ketidakstabilan politik.
Tawaran Israel
Rumor beredar bahwa pemimpin Israel mencoba membujuk Mesir untuk menerima pengungsi Palestina dengan menawarkan penghapusan sebagian utang eksternal Mesir yang mencapai sekitar $160 miliar. Meskipun upaya tersebut dilakukan, tampaknya belum mendapatkan persetujuan dari Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
Isu Hak Asasi Palestina
Timothy Kaldas, seorang ahli ekonomi politik Mesir, menganggap bahwa warga Palestina seharusnya tetap memiliki hak untuk mencari suaka di negara-negara tetangga. Namun, hak ini belum diakui oleh Mesir dan Israel. Hak asasi ini penting untuk melindungi warga Palestina yang terlantar dan terlindas oleh konflik.
Dampak Politik Bagi Mesir
Menerima pengungsi Palestina dari Gaza akan membawa beban politik yang sangat berat bagi Mesir. Pemberian suaka akan dilihat sebagai dukungan terhadap perluasan dan pengokupasian Israel atas wilayah Palestina. Ini bisa memicu reaksi keras di dalam negeri Mesir dan bahkan membahayakan masa jabatan Presiden el-Sisi.
Dilema Keamanan
Selain dampak politik, Mesir juga mengkhawatirkan masalah keamanan. El-Sisi memandang bahwa menerima pengungsi Palestina dari Gaza dapat membuka pintu bagi kelompok bersenjata Palestina untuk mendirikan basis baru di wilayah Sinai Mesir. Ini menciptakan potensi operasi teroris yang dapat mengancam keamanan Mesir. Terlebih lagi, situasi ini dapat mempengaruhi kesepakatan perdamaian antara Mesir dan Israel yang sudah ada sejak 1978.
Resiko Pengaruh Palestina
Pemerintah Mesir juga merasa khawatir bahwa kehadiran kelompok bersenjata Palestina di wilayahnya dapat memengaruhi pemuda yang merasa terpinggirkan akibat krisis ekonomi Mesir. Mereka dapat tergoda untuk bergabung dengan kelompok bersenjata tersebut, yang akan mengganggu stabilitas di dalam negeri Mesir.
Menggunakan Tekanan Secara Taktis
Meskipun el-Sisi telah menolak untuk menerima pengungsi Palestina hingga saat ini, beberapa ahli percaya bahwa Presiden Mesir menggunakan situasi ini untuk keuntungannya sendiri. Dengan adanya tekanan dari negara-negara tertentu untuk menerima pengungsi Palestina, el-Sisi dapat menggunakan argumen bahwa pengkritik hak asasi manusia di Barat tidak seharusnya mengomentari pelanggaran hak asasi di Mesir. Ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah Mesir untuk melakukan pelanggaran hak asasi tanpa harus khawatir dengan citra mereka di mata internasional.
Meskipun situasinya kompleks, tampaknya kemungkinan Mesir menerima pengungsi Palestina yang terusir dari Gaza adalah sangat rendah. Faktor politik dan keamanan, serta isu hak asasi, semuanya berperan dalam ketidakmungkinan ini. Meskipun demikian, situasi ini tetap menjadi perhatian internasional dalam konteks konflik Israel-Hamas yang terus berlanjut.
Sumber: Aljazeera.com