Yordania dan Israel telah mengumumkan penurunan bantuan medis darurat dari udara ke rumah sakit lapangan di Jalur Gaza.
Raja Yordania Abdullah II mengatakan pada Senin dini hari bahwa angkatan udara Yordania telah menurunkan “bantuan medis darurat” ke rumah sakit lapangan yang dioperasikan oleh kerajaan di wilayah tersebut sejak tahun 2009.
“Personel angkatan udara kami yang tak kenal takut telah menurunkan bantuan medis darurat ke rumah sakit lapangan Yordania di Gaza pada tengah malam,” katanya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Ini adalah kewajiban kami untuk membantu saudara-saudara kami yang terluka dalam perang di Gaza. “Kami akan selalu ada untuk saudara-saudara kami yang Palestina.”
Our fearless air force personnel air-dropped at midnight urgent medical aid to the Jordanian field hospital in Gaza. This is our duty to aid our brothers and sisters injured in the war on Gaza. We will always be there for our Palestinian brethren pic.twitter.com/HOWI2VL7hL
— عبدالله بن الحسين (@KingAbdullahII) November 5, 2023
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin kemudian bahwa mereka telah “berkoordinasi” dengan tetangga Arab mereka pada penurunan tersebut, yang mereka katakan juga termasuk makanan.
“Peralatan akan digunakan oleh staf medis untuk pasien,” katanya.
Baca Juga: Pemimpin Lembaga PBB dan NGO Serukan Gencatan Senjata Israel-Hamas dengan Suara Bersama
Rumah Sakit Lapangan Yordania Terancam Tutup
Bulan lalu, Arab News dari Arab Saudi, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa rumah sakit lapangan Yordania menghadapi ancaman “keberadaan” dan kemungkinan akan berhenti beroperasi segera karena kekurangan pasokan di tengah pengeboman Israel.
Organisasi-organisasi kemanusiaan telah memperingatkan tentang krisis kemanusiaan yang semakin memburuk karena kekurangan makanan, air, listrik, dan bahan bakar yang disebabkan oleh blokade dan pengeboman Israel di wilayah tersebut.
Pada hari Minggu, kepala 18 lembaga PBB dan LSM mengeluarkan pernyataan bersama yang jarang terjadi yang mengutuk pengepungan di Gaza sebagai “tidak dapat diterima” dan meminta bantuan untuk disampaikan “dengan aman, cepat, dan sesuai dengan skala yang dibutuhkan“.
Kunjungan Diplomatik AS ke Kawasan
Penurunan bantuan dari udara terjadi ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Turki sebagai bagian dari tur diplomatik berisiko tinggi ke kawasan tersebut, setelah mengunjungi Israel, Tepi Barat yang diduduki, Yordania, dan Irak.
Yordania, seperti negara-negara Arab lainnya, telah mengutuk keras pengeboman Israel di Gaza, yang menurut pejabat di wilayah yang dikelola Hamas itu telah menewaskan setidaknya 9.922 orang Palestina.
Amman minggu lalu memanggil kembali duta besarnya untuk Israel setelah menuduh negara itu menciptakan “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” di wilayah tersebut.
Sumber: Aljazeera.com