Israel menangkap Aktivis Ahed Tamimi, seorang aktivis Palestina berusia 22 tahun yang terkenal, atas tuduhan “menghasut terorisme.” Penangkapan ini diumumkan pada hari Senin setelah serangkaian serbuan semalam dan pertempuran di Tepi Barat yang diduduki. Kekerasan telah meluas ke wilayah tersebut sejak dimulainya perang Israel-Hamas bulan lalu.
Baca Juga: Bantuan Medis Darurat Dari Yordania dan Israel untuk Rumah Sakit di Gaza
Tindakan oleh Pasukan Israel:
Koresponden Al Jazeera, Zein Basravi, melaporkan serangkaian serbuan oleh tentara Israel di seluruh Tepi Barat, termasuk di desa Nabi Saleh, dekat Ramallah, di mana Ahed Tamimi ditangkap. Aktivis ini “ditangkap dengan dugaan menghasut kekerasan dan aktivitas teroris,” kata juru bicara militer. “Tamimi telah dipindahkan ke pasukan keamanan Israel untuk pertanyaan lebih lanjut.“
Kondisi Keluarga:
Nariman Tamimi, ibu dari aktivis tersebut, memberi tahu agensi berita Anadolu bahwa pasukan Israel telah melakukan penggeledahan di rumahnya dan menyita ponsel anggota keluarganya. Ayahnya, Bassem Tamimi, ditangkap oleh pasukan Israel selama serbuan di kota tersebut minggu lalu, tanpa informasi tentang keberadaannya.
Klaim Media Israel:
Media Israel melaporkan bahwa Ahed Tamimi telah memanggil pembunuhan pemukim di Tepi Barat dalam sebuah unggahan Instagram. Seorang sumber keamanan Israel membagikan unggahan Instagram yang diduga dengan AFP ketika ditanya tentang alasan penangkapannya.
Namun, Nariman membantah bahwa putrinya menulis unggahan tersebut. “Ada puluhan halaman (online) dengan nama Ahed dan fotonya, yang tidak ada kaitannya dengannya,” katanya.
Reaksi Tentara Israel:
Tentara Israel merayakan penangkapan Ahed Tamimi, dengan mempublikasikan gambar di Facebook dan bertanya, “Di mana senyumnya sekarang?“
Keluarga Aktivis:
Tamimi dan anggota keluarganya adalah aktivis terkenal dan telah memimpin perlawanan non-kekerasan Nabi Saleh selama hampir satu dekade. Ayahnya telah ditangkap berkali-kali oleh pasukan Israel dan telah menghabiskan setidaknya empat tahun di penjara.
Ahed Tamimi menjadi ikon perlawanan Palestina sejak video konfrontasi tahun 2012 antara dirinya dan seorang prajurit Israel, yang datang ke rumah keluarganya untuk menangkap saudaranya, menjadi viral.
Dia sebelumnya ditangkap oleh tentara Israel pada bulan Desember 2017 setelah konfrontasi lebih lanjut, bersama ibunya dan sepupu berusia 20 tahun, Nour.
Serbuan Semalam:
Penangkapan Ahed Tamimi terjadi di tengah serbuan malam lainnya oleh Israel dan pertempuran di Tepi Barat yang diduduki. Pasukan pendudukan intensif dalam serbuan malam ke rumah-rumah, desa, dan kota-kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
Basravi melaporkan dari Ramallah bahwa itu adalah malam yang sibuk, dengan beberapa kota di seluruh Tepi Barat menyaksikan serbuan dan bentrokan terbuka antara tentara dan pejuang Palestina bersenjata. Rekaman menunjukkan jalan dan mobil yang hancur.
Di kamp pengungsi Shuafat, salah satu serbuan militer terbesar terjadi. Kamp ini dikenal sebagai rumah bagi beberapa kelompok bersenjata Palestina. Tentara Israel menangkap seorang penasihat pemerintah Otoritas Palestina (PA) dan anggota Fatah Rafat Alian ditahan selama wawancara langsung.
Jumlah Tahanan:
Israel telah menangkap sekitar 1.740 warga Palestina dalam serbuan semalam di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober. Sebagian besar dari mereka ditahan berdasarkan hukum dan perintah militer yang memungkinkan penahanan tanpa persidangan atau dakwaan.
Situasi di Tepi Barat yang diduduki terus menegang, dengan serbuan malam oleh pasukan Israel dan pertempuran yang terus berlanjut. Penangkapan Ahed Tamimi merupakan peristiwa terbaru dalam konteks ketegangan yang berlangsung lama antara Israel dan Palestina.
Sumber: Aljazeera.com