Perkembangan terbaru
- Lebih dari 50 orang tewas dalam pengeboman Israel di kamp pengungsi al-Maghazi di tengah Gaza dan kamp Jabalia di utara tempat itu.
- Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, mengatakan para pejuangnya membunuh lima tentara Israel lagi di utara Gaza dalam pertempuran sengit pada hari Sabtu. Dalam sebuah pernyataan, Brigade Qassam mengatakan pasukannya “menyerang pasukan Zionis yang bersembunyi di sebuah gedung di barat laut Kota Gaza“.
- Tentara Israel sekali lagi memberikan jendela waktu bagi warga sipil di Jalur Gaza untuk melarikan diri ke selatan wilayah pesisir itu pada hari Minggu. Lalu lintas akan diizinkan di jalan yang menuju ke selatan antara pukul 10.00 dan 14.00 (08:00 GMT dan 12:00 GMT) pada hari Minggu, seorang juru bicara tentara Israel menulis di platform X, yang sebelumnya bernama Twitter, pada Sabtu malam. Tentara juga mempublikasikan peta yang menunjukkan jalan yang ditunjuk.
- Brigade Qassam mengatakan pada hari Sabtu lebih dari 60 sandera hilang setelah serangan udara Israel terbaru di Gaza. Abu Obeida, juru bicara Brigade Qassam, juga mengatakan di akun telegram Hamas bahwa 23 jenazah sandera Israel terperangkap di bawah reruntuhan.
- Banyak demonstrasi terus diadakan di seluruh dunia untuk mendukung rakyat Palestina. Unjuk rasa besar-besaran diselenggarakan di Washington, London, Paris, Berlin, dan tempat lain pada hari Sabtu dan Minggu. Para demonstran juga berkumpul di dalam Israel, termasuk di luar rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, untuk menuntut pembebasan tawanan di Gaza dan agar perdana menteri mengundurkan diri.
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Kamp Pengungsi al-Maghazi Tewaskan Puluhan Warga Gaza
Dampak dan pertempuran manusia
- Setidaknya 9.488 warga Palestina telah tewas akibat serangan udara Israel di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
- Pasukan Israel pada hari Minggu membunuh tiga warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 151 sejak 7 Oktober.
- Sebuah kelompok hak asasi manusia mengatakan ribuan warga Palestina dari Gaza yang bekerja di dalam Israel telah dicabut izinnya dan banyak yang ditahan dan diperlakukan tidak manusiawi. Al-Haq yang berbasis di Ramallah mengatakan telah mendokumentasikan “tindakan hukuman, penahanan sewenang-wenang, dan perlakuan merendahkan terhadap pekerja Palestina dari Gaza yang hadir di dalam Garis Hijau” pada 7 Oktober.
Diplomasi
- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menolak seruan gencatan senjata Gaza oleh para pemimpin Arab. Pemimpin Yordania dan Mesir menginginkan gencatan senjata segera, tetapi Blinken mengatakan ia hanya akan mendukung “jeda kemanusiaan” untuk memberikan jendela bagi pasokan masuk dan beberapa warga sipil keluar. Blinken akan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Minggu selama kunjungan diplomatik ketiganya ke Timur Tengah dalam sebulan.
- Kementerian luar negeri Palestina telah menyambut baik penarikan kembali duta besar Turki untuk Israel untuk konsultasi karena situasi kemanusiaan di Gaza, menyebutnya sebagai “perpanjangan dukungan Istanbul untuk hak dan keselamatan rakyat kami“.
- Israel mengatakan hal itu menunjukkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan “berpihak pada organisasi teroris Hamas“.
- Iran juga tetap aktif dalam inisiatif diplomasi, dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian melakukan panggilan telepon dengan rekan sejawatnya dari Irak pada Sabtu malam untuk membahas “genosida” di Gaza.
Sumber: Aljazeera.com