Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, rumah sakit al-Shifa, menjadi sasaran serangan Israel yang menghancurkan sistem panel surya di salah satu gedungnya. Serangan ini memperparah kondisi rumah sakit yang sudah krisis bahan bakar, air, dan obat-obatan.
Baca Juga: Pertemuan Antony Blinken dengan Menlu Turki dalam Pembicaraan Sulit mengenai Israel-Gaza
Panel surya al-Shifa dihancurkan
Menurut laporan Al Jazeera dari Khan Younis di Gaza, Tareq Abou Azzoum, Israel terus melakukan pengeboman tanpa henti yang semakin meningkat di wilayah utara dan tengah tempat terkepung itu.
“Kali ini, mereka [pasukan Israel] telah menghancurkan panel surya yang dipasang di atap gedung rumah sakit al-Shifa,” kata Abou Azzoum.
“Ini adalah serangan jelas yang menghancurkan panel surya yang menyediakan listrik untuk departemen utama rumah sakit. Ini akan memperburuk situasi saat ini di rumah sakit al-Shifa dengan krisis bahan bakar yang terus berlangsung di rumah sakit.
“Ini juga akan menghentikan penyediaan layanan lainnya, termasuk air untuk ribuan orang yang tinggal di kompleks ini,” tambahnya.
Radio Al-Aqsa Palestina juga membenarkan laporan tentang sistem panel surya rumah sakit yang diserang oleh Israel.
Rumah sakit jadi sasaran
Israel terus melakukan tembakan berat di dekat beberapa rumah sakit di Jalur Gaza saat konflik memasuki minggu keempat.
Pada hari Minggu, kekurangan bahan bakar dan jumlah korban luka Palestina yang datang ke rumah sakit al-Shifa, mengakibatkan ruang bersalinnya dipindahkan ke rumah sakit swasta al-Helou International. Daerah dekat al-Shifa juga mengalami serangan yang sangat hebat pada hari Minggu.
Sebelumnya pada hari itu, serangan Israel mengenai dekat Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza, melukai setidaknya 14 orang dan merusak bangunan.
Rumah sakit dan ambulans telah menjadi sasaran beberapa kali sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober, menewaskan pasien, warga sipil yang mengungsi di fasilitas tersebut, serta pekerja kesehatan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 39 fasilitas kesehatan telah rusak sejak perang dimulai. Rumah sakit juga terpaksa ditutup atau mengurangi layanan setelah pasokan listrik dan bahan bakar terputus.
Setidaknya 10.022 orang Palestina, termasuk 4.008 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza sejak perang terbaru dimulai, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Senin, saat seluruh lingkungan dihancurkan menjadi puing-puing. Lebih dari 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang memulai perang.
Hampir 1,5 juta orang, lebih dari setengah populasi, sekarang mengungsi di dalam Gaza, menurut PBB.
Sumber: Aljazeera.com