Serangan Israel ke Rumah Sakit al-Shifa Gaza untuk Hari Kedua

Pada hari kedua, pasukan Israel kembali melakukan serangan ke Rumah Sakit al-Shifa di Gaza, memasuki kompleks medis dari bagian selatan.

Keadaan di Rumah Sakit al-Shifa memang sangat mengerikan,” kata Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis di selatan Gaza pada pagi Kamis.

Fasilitas ini menampung ribuan pasien, staf medis, dan warga Palestina yang terdislokasi yang, menurut saksi, tidak diizinkan untuk pergi.

Baca Juga: Mengapa Biden Memperingatkan Netanyahu Mengenai Pendudukan Gaza dan Solusi Dua Negara

Bulldozer dan tank Israel dilaporkan telah maju ke dalam kompleks rumah sakit, merusak tembok fasilitas. Dokter dan pekerja medis juga dilaporkan tengah diinterogasi,” ujar Abu Azzoum.

Tank dan pasukan Israel pertama kali memasuki kompleks al-Shifa pada hari Rabu pagi dalam apa yang mereka sebut sebagai operasi “tertarget,” setelah mengepung dan membombardir fasilitas tersebut selama beberapa hari.

Israel mengklaim bahwa al-Shifa digunakan sebagai pusat komando oleh Hamas, kelompok yang memerintah Gaza, tetapi tidak menghasilkan bukti untuk mendukung klaim ini.

Hamas menolak tuduhan tersebut dan mengundang Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengirim penyelidik guna memverifikasi kebenaran klaim tersebut.

Ini adalah rumah sakit sipil. Tidak ada anggota Hamas di Rumah Sakit al-Shifa,” kata Mohammed Zaqout, direktur rumah sakit di Jalur Gaza, kepada Al Jazeera. “Tidak ada aktivitas militer di al-Shifa. Semua yang terjadi ada di sekitar rumah sakit, tetapi di dalam rumah sakit, semua orang adalah warga sipil.”

Interogasi dan Kerusakan Massif

Lebih dari 24 jam setelah pasukan Israel pertama kali menduduki kompleks tersebut, mereka “gagal menghasilkan bukti” yang menghubungkan rumah sakit dengan Hamas, demikian laporan Hani Mahmoud dari Khan Younis.

Sayangnya, kegagalan ini hanya menghasilkan kerusakan massif di rumah sakit dan serangan ulang terhadap bangunan serta penempatan kembali pasukan di pintu rumah sakit dari semua sisi,” tambahnya.

Gelar khusus pembedahan rusak dari dalam, tentara Israel meledakkan gudang obat dan peralatan medis di dalam rumah sakit, dan saksi melaporkan “sekitar 200 orang diborgol dan diinterogasi serta dibawa ke area tidak diketahui,” kata Mahmoud.

Semua ini terjadi di bawah perlindungan serangan udara dan tembakan tank di sekitar rumah sakit al-Shifa dan pusat Gaza.

Mustafa Barghouti, sekretaris jenderal Inisiatif Nasional Palestina, menggambarkan invasi Israel ke al-Shifa sebagai “ibu dari semua skandal” dan mempertanyakan mengapa tentara Israel mengatakan perlu “mengisi rumah sakit selama beberapa hari” untuk menemukan bukti.

Pemahaman Amerika dan Resolusi PBB

Amerika Serikat terus mendukung narasi Israel bahwa al-Shifa digunakan sebagai “markas militer” oleh Hamas, tetapi membantah memberikan lampu hijau untuk serangan. Presiden Joe Biden juga meminta Israel untuk “sangat berhati-hati” dalam operasinya di al-Shifa.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang meminta “jeda kemanusiaan” di Gaza pada Rabu malam, tetapi Israel menolaknya.

Israel mengatakan telah melakukan serangan udara pada rumah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Gaza pada hari Kamis, karena sering digunakan sebagai tempat pertemuan oleh pemimpin senior Hamas untuk mengarahkan serangan teroris terhadap warga sipil Israel dan tentara Israel.

Kematian dilaporkan di seluruh Jalur pada malam hari karena pasukan Israel menyerang lokasi lain di utara dan tengah Gaza, termasuk dua bangunan hunian di kamp pengungsi Nuseirat.

PBB mengatakan hanya ada satu rumah sakit tersisa di utara Gaza yang memiliki kapasitas untuk menerima pasien.

Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut selama 41 hari berturut-turut, setelah pejuang Hamas memasuki Israel pada 7 Oktober, membunuh sekitar 1.200 orang. Sejak itu, Israel telah membunuh lebih dari 11.300 warga Palestina di Gaza.

Sumber: Aljazeera.com

Getting Info...

About the Author

The best of humanity is the one who is most beneficial to others. When someone has passed away, their deeds are severed except for three things: ongoing charity (Sadaqah Jariyah), beneficial knowledge, and a righteous child who prays for their paren…

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.